- Back to Home »
- Hand Sanitizer VS Sabun Mana yang Lebih Efektif?
Maraknya penggunaan hand sanitizer sebagai pengganti sabun cuci tangan menimbulkan berbagai pertanyaan akan kinerjanya. Simak artikel berikut untuk tahu fakta mengenai hand sanitizer dan sabun cuci tangan.
Tangan merupakan sumber perpindahan kuman, bakteri, dan virus berbahaya yang dapat menjangkit manusia. Kontak antara tangan dengan berbagai jenis benda di lingkungan setiap saat menjadi faktor yang meningkatkan risiko dan jumlah bakteri yang dapat masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, menjaga kebersihan tangan setiap saat, meskipun sederhana, tetapi dapat memberikan efek yang cukup berarti pada kesehatan keluarga Anda.
Baru-baru ini cairan anti bakteri untuk tangan, atau yang lebih sering dikenal dengan hand sanitizer, mulai marak digunakan oleh banyak orang sebagai subtitusi dari sabun pencuci tangan. Cara penggunaannya yang mudah dan praktis serta kemasannya yang menarik merupakan faktor utama yang menjadikan orang-orang lebih memilih untuk menggunakan hand sanitizer daripada harus repot mencari toilet untuk mencuci tangan. Banyak produsen hand sanitizer mengklaim produknya memiliki persentase tinggi dalam menumpas kuman, bakteri, dan virus yang mungkin bersarang di tangan. Meskipun begitu, tetap ada sebagian orang yang tetap memilih membersihkan tangan dengan air dan sabun karena dinilai lebih efektif dalam membersihkan kuman. Lalu, manakah yang sebaiknya dipilih, hand sanitizer atau mencuci tangan dengan air dan sabun?
Salah satu acara berita ternama “Good Morning America” milik ABC News mengadakan sedikit eksperimen sederhana di University of Maryland untuk membandingkan kinerja hand sanitizer dengan sabun cuci tangan. University of Maryland sendiri sudah dikenal secara manca negara sebagai salah satu universitas terbaik dalam bidang food safety dan microbiology. Percobaan dilakukan dengan cara meletakkan bakteri E. Coli dalam jumlah yang sama di tangan para responden. Sebagian dari responden kemudian membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer dan sisanya menggunakan sabun cuci tangan dan air. Proses pembersihan tangan para responden dilakukan selama persis 20 detik lamanya.
Setelah tangan dikeringkan, dilakukan kembali tes untuk mengidentifikasi jumlah bakteri yang ada setelah tangan dibersihkan. Hasilnya cukup mengejutkan, karena jumlah bakteri yang tertinggal pada tangan yang dibersihkan menggunakan sabun dan hand sanitizer ternyata tidak jauh berbeda, bahkan hampir sama. Tangan responden yang dibersihkan dengan menggunakan sabun cuci memang sedikit lebih bersih dibandingkan dengan menggunakan hand sanitizer. Tetapi, perbedaannya tidaklah signifikan.
University of Maryland juga menegaskan bahwa hand sanitizer yang dapat bekerja efektif adalah yang memiliki kadar alkohol yang tinggi. Akan tetapi, kandungan alkohol yang tinggi apabila terkena kulit terlalu sering juga akan menimbulkan efek iritasi. Untuk itu, sebaiknya gunakan hand sanitizer hanya pada saat tidak memungkinkan untuk cuci tangan. Hal yang terpenting adalah, bakteri yang tersisa untuk kedua jenis metode membersihkan tangan hampir sepenuhnya hilang sehingga aman bagi kesehatan. Inilah alasan pentingnya menanamkan kebiasaan membersihkan tangan sejak dini.