- Back to Home »
- Ada 2 Menteri SBY yang Dipakai Jokowi Lagi
Posted by : Unknown
Senin, 27 Oktober 2014
Dari 34 menteri di susunan Kabinet Kerja yang diumumkan Presiden Jokowi ternyata ada dua menteri yang pernah menjabat di Kabinet Indonesia Bersatu era Presiden SBY.
Kedua menteri itu adalah Lukman Hakim Saifudin yang sebelumnya menjabat Menteri Agama dan Sofyan Djalil yang pernah menjabat Menteri BUMN dan Menteri Komunikasi dan Informatika.
Kedua menteri itu adalah Lukman Hakim Saifudin yang sebelumnya menjabat Menteri Agama dan Sofyan Djalil yang pernah menjabat Menteri BUMN dan Menteri Komunikasi dan Informatika.
Lukman Hakim tetap menjadi Menteri Agama. Di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, Lukman memang baru diangkat menjadi menteri pada 9 Juni 2014 menggantikan pendahulunya Suryadharma yang tersangkut kasus Haji.
Lukman hanya bekerja selama 5 bulan di kabinet SBY. Namun di masa singkatnya dia telah menjadi figur menteri agama yang lebih bersahabat dengan semua keyakinan. Hal ini berbeda dengan pendahulunya yang sangat menentang aliran-aliran yang dianggap keras.
Politikus PPP yang kelahiran Jakarta, 25 November 1962 ini juga berhasil membenahi masalah haji seperti pemondokan, transpotrasi dan katering. Lukman juga meluruskan pengisian kuota haji sisa yang harus diberikan nomor urut berikutnya, bukan untuk jamaah khusus.
Selain Lukman, menteri di era SBY yang dipakai Jokowi lagi adalah Sofyan Djalil. Sofyan kini dipercaya menjadi Menteri Perkonomian menggantikan Chairul Tanjung.
Pria kelahiran Aceh Timur 23 September 1953 ini, di awal Kabinet Indonesia Bersatu jilid I awalnya menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika selama 3 tahun (Oktober 2004- Mei 2007). Lalu pada Mei 2007 dia digeser oleh Presiden SBY untuk menjadi Menteri BUMN menggantikan Mustafa Abubakar yang sakit.
Yang Pernah Menjadi Menteri
Selain 2 nama di atas yang pernah menjadi menteri, di Kabinet Kerja Presiden Jokowi ini juga ada 2 nama yang sebelumnya pernah menjadi menteri.
Menteri itu adalah Rini Soemarmo yang pernah menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan selama kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri (10 Agustus 2001 – 22 Oktober 2004). Rini sekarang diangkat menjadi Menteri BUMN.
Perempuan kelahiran Maryland, Amerika Serikat 9 Juni 1958 ini terakhir menjadi Tim Inti di Rumah Transisi yang menyeleksi calon menteri Presiden Jokowi.
Rini telah malang melintang di dunia profesional seperti pernah menjabat Dirut PT Astra Internasional Tbk, Komisaris Bursa Efek Jakarta, Wakil Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Nama lain yang pernah menjadi menteri adalah Khofifah Indar Parawansa. Perempuan kelahiran Surabaya 19 Mei 1965 ini adalah politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kini ia menjadi Menteri Sosial.
Khofifah pernah menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada masa Presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur pada 26 Oktober 1999 – 9 Agustus 2001. Perempuan lulusan Fisif Unair ini dikenal sederhana dan sangat berkomitmen pada idealismenya.
Yang Pernah Menjadi Menteri
Selain 2 nama di atas yang pernah menjadi menteri, di Kabinet Kerja Presiden Jokowi ini juga ada 2 nama yang sebelumnya pernah menjadi menteri.
Menteri itu adalah Rini Soemarmo yang pernah menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan selama kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri (10 Agustus 2001 – 22 Oktober 2004). Rini sekarang diangkat menjadi Menteri BUMN.
Perempuan kelahiran Maryland, Amerika Serikat 9 Juni 1958 ini terakhir menjadi Tim Inti di Rumah Transisi yang menyeleksi calon menteri Presiden Jokowi.
Rini telah malang melintang di dunia profesional seperti pernah menjabat Dirut PT Astra Internasional Tbk, Komisaris Bursa Efek Jakarta, Wakil Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Nama lain yang pernah menjadi menteri adalah Khofifah Indar Parawansa. Perempuan kelahiran Surabaya 19 Mei 1965 ini adalah politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kini ia menjadi Menteri Sosial.
Khofifah pernah menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada masa Presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur pada 26 Oktober 1999 – 9 Agustus 2001. Perempuan lulusan Fisif Unair ini dikenal sederhana dan sangat berkomitmen pada idealismenya.