3 Hal Positive yang Bisa Dilakukan Seorang Blogger, Tidak Hanya Sekedar Ngeblog


Hal-Positive-yang-Bisa-Dilakukan-Seorang-Blogger

Ngeblog adalah aktivitas mengelola blog (aplikasi web) yang bisa berupa bermacam-macam kegiatan seperti update tulisan, mempercantik blog dengan mengganti dan mengubah template blog, hingga moderasi komentar dari visitor. Bagi beberapa orang yang merupakan blogger sejati, aktivitas ngeblog adalah sebuah rutinitas yang amat menyenangkan. Namun bagi beberapa beberapa lainnya mungkin mereka hanya melakukan beberapa dari sekian banyak aktivitas ngeblog tadi.
Dalam perkembangannya, ngeblog memang menjadi aktivitas yang terus bertumbuh karena didorong oleh banyak hal seperti teknologi dan internet yang grafiknya semakin bergerak naik. Namun, diantara sekian banyak blogger yang bermunculan banyak yang belum menyadari bahwa dunia blogging mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Lalu seperti apa aktivitas yang ada diluasnya dunia blog selain hanya aktivitas ngeblog sendiri tersebut? Berikut ulasannya.

1. Blogwalking

Kegiatan selain Ngeblog pertama yang bisa dicoba oleh para blogger adalah Blogwalking. Apa itu blogwalking? Blogwalking adalah aktivitas berkunjung ke blog orang lain untuk menjalin keakraban dengan cara membaca, berkomentar dan atau saling follow blog. Semakin banyaknya blog yang bermunculan setiap harinya membuat kegiatan blogwalking makin seru dan menyenangkan. Bahkan jika kita terlalu asyik, blogwalking bisa membuat kita jadi tak ingat waktu dan lupa bahwa kita juga harus mengurus blog kita sendiri.
Lalu apa manfaat blogwalking sendiri untuk blog kita? Tentu saja aktivitas  blogwalking yang saat ini memiliki porsinya sendiri mempunyai banyak manfaat yang bisa diambil. Selain untuk mengakrabkan diri antar sesama blogger, blogwalking bisa dijadikan sebagai ajang meningkatkan personal branding (ajang eksis dan mengenalkan blog dan nama kita).
Selain itu, blogwalking juga bermanfaat untuk meningkatkan traffic pda blog kita sendiri. Ini karena jika kita sudah akrab dengan blogger lain maka sudah bisa dipastikan mereka akan berkunjung ke blog kita dan itu artinya traffic blog kita akan semakin meningkat.

2. Gabung Komunitas Blogger

Pertumbuhan dunia blog saat ini ternyata diikuti juga oleh komunitas blogger yang semakin menjamur dimana-mana. Bahkan, komunitas ini bisa hampir ada dan dijumpai di tiap-tiap daerah. Komunitas blogger yang memiliki identitasnya sendiri-sendiri ini semakin menarik karena mereka seringkali mengadakan kopdar (kopi darat) atau ajang pertemuan antar sesama anggotanya.
Acara dan agenda dalam kegiatan kopi darat ini bisa bermacam-macam, dari yang formal dengan mengundang penulis terkenal dan membahas dunia seputar blog dan penulisan hingga yang hanya sekedar ketemuan, kenalan dan makan-minum saja. Dalam hal pendaftaran anggota komunitas, juga dijumpai bermacam-macam prosedur, ada yang tinggal isi nama dan blog yang dipunya hingga ada yang juga harus menunggu konfirmasi selama 1×24 jam dari admin untuk diverfikasi terlebih dahulu.
Komunitas blogger kini memang menjadi fenomena tersendiri dalam dunia blogging yang terus bertumbuh. Dengan nama-nama tertentu mereka mencoba untuk lebih eksis dan professional diantara komunitas yang lain. Dengan Anda ikut komunitas blogger, Anda bisa menambah teman, ide menulis dan pengetahuan tentang dunia penulisan dan blog, dengan catatan anda tergabung bersama komunitas blog yang serius dan tidak asal-asalan. Memang saat ini ada juga beberapa komunitas yang tidak serius dan asal-asalan, maka dari itu anda perlu berhati-hati dalam memilih komunitas blog yang ada.

3. Ikut Lomba Menulis

Umumnya seorang blogger aktif adalah mereka yang hobi menulis, maka jika Anda adalah salah satu dari blogger aktif itu maka Anda harus tahu bahwa kini ada banyak lomba penulisan yang diadakan oleh beberapa penyelenggara. Mencoba ikut lomba menulis adalah hal yang baik dan bermanfaat bagi Anda. Dan siapa tahu Anda yang jadi pemenang utamanya.

KEREN! MEJA KARDUS, FURNITURE INOVATIF DAN RAMAH LINGKUNGAN

Adalah Zachary Rotholz, seorang designer dan pengusaha yang baru baru ini meluncurkan sebuah kampanye Kickstarter untuk desain terbaru dalam karya Chairigami nya mengenai furniture.

Zachary Rotholz, gambar: chairigami.com

Chairigami adalah karya inovatif yang didaur ulang, murah meriah, berbahan dasar karton dan kardus untuk furniture di acara pameran, bazar atau bahkan di kantor. Desain furniture termasuk meja dan kursi meja, rak, sofa.

Sebuah klarya inovatif bahkan sangat cerdas dengan memanfaatkan kardus yang ramah lingkungan sebagai furniture sederhana namun bermanfaat besar. 

Zach menciptakan sendiri meja dan kursi Chairigami nya di tempat ia mendirikan kantor tepatnya di New Haven, Connecticut.

kursi kardus yang dilipat
Meja Kardus yang sangat ringan



kantor dengan meja dan kursi kardus, gambar: chairigami.com
The Standing Desk adalah salah satu produk Chairigami paling populer dan startup tersebut telahbermitra dengan fasilitas manufaktur di Connecticut untuk meningkatkan produksi.

Standing Desk akan dibuat dari satu kardusDengan berat 15 pon42 inch, meja berdiri ini dapatmenampung hingga 300 pon di atasnya. Selain itu dapat dilipat dan ditempatkan bersama-sama tanpa perlu lem atau jenis pengencang.

standing desk kardus ini mampu menahan berat hinngga 300 pon
 
Pameran The Kickstarter untuk Standing Desk, berjalan sampai 12 April 2014. Kita bisa memesannya dengan harga $ 85.
 Untuk lebih jelasnya mengenai furniture unik dan super menarik ini bisa kalian cek di situs resminya Chairigami.com.

SIMBOL MAWAR DALAM BUDAYA, AGAMA DAN SUFISME


Simbolisme mawar tidak hanya menggambarkan tentang cinta dan ketulusan. Dalam makna yang kuat, mawar mengisyaratkan sesuatu yang lebih besar daripada cinta seseorang kepada manusia ataupun duniawi. Dikalangan sufi dan para imam agama lain mengisyaratkan hubungan besar antara manusia dan Tuhannya, semua ini tertulis dalam teks terdahulu dan puisi para sufi yang terkenal di abad pertengahan masehi.


Allah menciptakan ribuan bunga, namun mawar tetap menjadi favorit sepanjang sejarah manusia dan telah diasumsikan arti yang sangat berwarna-warni diantara budaya yang berbeda. Mengapa mawar terlihat abadi dalam hati, mungkin karena manusia mampu mempertahankan ingatan tentang mawar yang ditemukan dalam jiwa. Mungkin juga puisi yang tak terlupakan, serta cerita cinta dan kebajikan yang melekat pada mawar. 

Simbol Mawar Dalam Budaya Dan Agama
Simbol mawar mulai dikenal sejak 5000 tahun yang lalu, menurut beberapa pendapat sudah dikenal di China dari catatan fosil yang menjelaskan mawar telah berkembang selama jutaan tahun. Di semua wilayah dunia, mawar tumbuh dan menjadi simbol tertentu diantaranya cinta, kecantikan, kemewahan, kematian, bahkan perang dan politik, adapula yang menggunakan mawar mewakili tokoh terkenal dalam sejarah.

Ketika memasuki masa Kekaisaran Romawi, mawar berkembang di Timur Tengah. Keharuman mawar membuatnya dijadikan bahan utama pembuatan parfum, aroma yang kuat dianggap memiliki makna mistis yang mendalam. Tetapi mawar yang tumbuh di Cina tidak beraroma seperti itu, dan hal inilah yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa simbol mawar tidak begitu populer di Cina.
Sejak dahulu simbol mawar telah digunakan dalam penulisan sastra, contohnya dalam sastra Iliad, sebuah puisi epik Yunani kuno yang menyebutkan tubuhnya diolesi minyak mawar. Bunga mawar sering disebutkan dalam mitos Yunani kuno dalam berbagai bentuk yang berbeda. Sebagai contoh, putih melambangkan kemurnian yang melambangkan Aphrodit dan lambang kesucian, keinginan dan semangat ditujukan kepada Adonis, sementara cinta yang terluka diwakili beberapa tetes darah yang merubah mawar putih menjadi mawar merah. Mitos lain menyebutkan bahwa Zeus menyebarkan bunga mawar di tanah sebagai hadiah pernikahan Eros dan Psyche.

Mitos orang Romawi sering diwakili dengan simbol mawar, mereka menggunakan mawar di pemakaman sebagai tanda kebangkitan. Misalnya Flora sebagai dewi bunga dan musim semi, beberapa pendapat mengatakan bahwa dia menciptakan bunga mawar dan dewa Yunani lainnya membantu Flora memberikan kehidupan, aroma manis dan bentuk yang indah.

Kristen menggunakan mawar merah sebagai simbol semangat Yesus, kemartiran dan kebangkitan, ditujukan untuk Maria dan simbol kemurnian terkait dengan mawar putih. Bentuk bunga mawar menyiratkan liturgi, misalnya dalam puisi menyebutkan Maria dikelilingi dengan mawar tertulis dalam buku Wordsworth tahun 1807. Sastra tentang Maria sering dituliskan dengan hujan kelopak mawar yang harum, jendela kaca bergambar Bunda Maria menunjukkan dia memegang mawar, hal ini mendasari bahwa mawar beraroma baik.

Mawar Dan Sufisme

Di abad ke-7, Muhammad dilambangkan dengan bunga mawar sehingga popularitas bunga mawar meningkat seribu kali lipat setelah kedatangannya. Kepribadian rasul menerangi warna mawar dan moralitas yang sempurna merupakan sumber aroma yang harum. Salah satuny Farid Ad-Din Attar, penyair mistik Sufi terbesar tahun 1230 menulis dalam bukunya 'The Rose Garden';

Di tempat tidur mawar, misteri bersinar. Rahasianya tersembunyi dalam mawar 

Hazrat Inayat Khan (1882-1927) mengatakan, mawar terdiri dari beberapa kelopak yang menyatu bersama-sama, sehingga jiwa Sufi menunjukkan berbagai kualitas yang berbeda. Kualitas ini memancarkan aroma bentuk kepribadian spiritual. Bunga mawar memiliki struktur yang indah, Sufi memiliki struktur halus, sebuah cara berhubungan dengan orang lain melalui ucapan, tindakan, dan sebagainya. Sama seperti parfum mawar parfum yang menembus seluruh ruangan, seorang sufi menembus masyarakat dan membantu menyelesaikan masalah. Quran Ar-Rahman 55:37-38 menyebutkan mawar merah:
Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 

Bunga mawar memiliki bentuk yang berbeda dan mawar diciptakan untuk alasan yang signifikan. Dalam tradisi Islam, mengenakan parfum merupakan makanan bagi jiwa dan roh. Salah satu hadis menceritakan bahwa nabi sangat menyukai aroma yang baik, dan tradisi muslim sering memakai esensi murni dari air mawar, terutama sebelum shalat. Mawar adalah salah satu aroma surgawi, esensi mawar memiliki beberapa keuntungan aromatherapeutic diantaranya sebagai anti-depresi yang kuat dan mampu menenangkan pikiran. 

Mawar terdiri dari beberapa kelopak, menjadi puncak perlambangan spiritual bagi hampir semua sufi dan para wali Allah, khususnya Syech Abdul Qadir Al-Jailani. Dalam sebuah kisah yang diceritakan ketika dia berada di kota Bagdad, beliau didatangi oleh utusan para wali dan mengatakan kepadanya: 
"Wahai Abdul Qadir Al-Jailani, engkau tidak mempunyai tempat di kota Bagdad, karena kota Bagdad telah di penuhi oleh para Wali-wali Allah".
Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan sambil menunjukkan gelas yang telah berisi air bening: "Seperti inilah kota Bagdad itu, gelas adalah kota Bagdad dan airnya adalah para wali Allah"
Lalu dia mengambil sekuntum Mawar Merah dari langit, kemudian diletakkan ditengah air dalam gelas itu, sambil berkata: "Dan aku adalah Mawar diantara para wali-waliNya". 
Pada saat itu juga wali utusan tersebut tersungkur lalu bersujud meminta ampunan kepada Allah atas kesombongannya.

Semua orang Yahudi, Kristen, dan Muslim, miliki simbolisme mawar tersendiri. Monoteistik ini terikat bersama-sama satu sama lain, dimana asal-usul ketiga agama mengarah ke Timur Tengah dan sekaligus tempat berkembangnya syair mawar. Beberapa budaya lain juga berkaitan dengan simbol mawar, misalnya sekte yang berbeda dalam agama Hindu, legenda Persia kuno mengisahkan burung bulbul yang sangat mencintai mawar putih dan menggenggam erat. Duri menembus dadanya dan menyebabkan darah jatuh pada mawar sehingga mengubah mawar menjadi merah. 

ASAL-USUL NAMA-NAMA BENUA


1.         Australia
     Sebutan Australia berasal dari Terra Australis Incognita yang artinya "Daratan Tak Dikenal di Selatan". Keberadaan benua terkecil di dunia ini konon sudah diketahui sejak jaman Romawi kuno, tentunya tanpa bukti sahih/valid yang kuat, karena teknologi penjelajahan maritim saat itu masih belum canggih dan bisa menjangkau daerah yang jauh-jauh. Nama itu mulai diadopsi saat orang-orang Eropa mulai menjelajahi benua tersebut, seperti pelaut Inggris James Cook dan pelaut Belanda Abel Tasman.



Namun nama Australia baru mulai ramai digunakan semenjak Matthew Flinders mempopulerkannya pada 1804, hingga selanjutnya pada 1817 Gubernur Jenderal Inggris di Australia saat itu, Lachlan Macquaire mengeluarkan petisi untuk menamai koloni Inggris yang dipimpinnnya. Petisi tersebut baru disetujui oleh Parlemen Inggris pada tahun 1824.

2. Afrika
Ada beberapa teori tentang asal muasal nama benua Afrika. Teori pertama berasal dari saat Romawi menaklukan Kartago (berlokasi di Tunisia sekarang) dalam Perang Punik ke-3. Daerah taklukan tersebut dinamai Africa, yang diambil dari nama suku asli daerah tersebut, yaitu Afri, sehingga secara literal berarti Tanah Orang Afrika.


Kemudian ada Teori kedua berasal bahasa Phoenicia, AFAR yang artinya "debu" ditambah akhiran Latin -ica, yang berarti tanah/daratan, sehingga Africa berarti "tanah yang berdebu".


3. Asia
Asi berasal dari bahasa Yunani kuno, “Ἀσία”, yang digunakan sejak tahun 440 SM oleh Herodotus dalam bukunya "Histories", meskipun konon sudah digunakan jauh sebelumnya. Pada awalnya bukan untuk menyebut keseluruhan benua Asia, melainkan penyebutan daerah di pesisir timur Laut Aegea dan semenanjung Anatolia (bagian dari Turki sekarang).


Orang Romawi mengasosiasikan Asia ke-2 propinsinya: Asia Minor dan Asia Major. Teori lain mengatakan bahwa nama Asia berasal dari bahasa Phoenicia, asu, yang artinya "timur" atau bahasa Akkadia, asu, yang artinya "terbit, muncul". Dalam konteks peredaran matahari, Asia diterjemahkan sebagai "tanah matahari terbit (land of the sunrise)".

4. Eropa
Dinamai dari Europa, salah satu gundik Zeus dalam mitologi Yunani, yang diculik Zeus dalam wujud kerbau putih dan dibawa ke Kreta. Meski sulit menjelaskannya secara etimologis, ada teori bahwa nama itu berasa dari bahasa Akkadia, erebu, yang artinya "tenggelam, terbenam" atau bahasa Phoenicia, ereb, yang artinya "malam atau barat". 


Jadi seperti lawan kata/antonim dari nama Asia ya gan ? Namun demikian, pada awalnya, seperti halnya sebutan Asia untuk sejumput daerah kecil saja, nama Eropa juga ditujukan ke sebagian daerah di Turki yang disebut Thrace/Thrakia, bukan seluruh benua Eropa yang kita kenal sekarang.

5. Amerika
Nama benua America (Utara dan Selatan) diambil dari nama Amerigo Vespucci, seorang pelaut (navigator) berkebangsaan Italia, yang menjelajahi benua baru ini pada tahun 1499 dan menuliskan hasil pengembaraannya dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1502 dan 1504. Vespucci sejak awal meyakini bahwa benua baru ini bukan bagian dari Asia, seperti anggapan banyak orang pada masa itu, termasuk Columbus.


Pada tahun 1507, tukang peta berkebangsaan Jerman, Martin Waldseemüller, membuat peta yang memuat benua baru ini. Dia dan ke-2 orang mitra kerjanya mengutip tulisan-tulisan Vespucci dan mengabaikan hasil ekspedisi Columbus dan merekalah yang menamai benua baru ini dengan nama depan Vespucci, yaitu Amerigo

Awalnya pun nama AMERICA baru ditambahkan Waldseemüller untuk daerah yang ditemukan langsung oleh Vespucci, yaitu sekitar Brasil sekarang. Waldseemüller memakai catatan-catatan perjalanan Vespucci sebagai referensi sehingga petanya pun baru mencantumkan apa yang disebut Amerika Selatan sekarang saja, belum sampai Amerika Utara. Ketika Amerika Utara ditambahkan, para pembuat peta mempertahankan nama aslinya. Pada tahun 1538, geografer terkenal Gerard Mercator memilih nama tersebut untuk keseluruhan benua Amerika, utara dan selatan.

6. Antartika
Nama Antarctica berasal dari bahasa Yunani, "antarktike" atau "anti arktike", yang berarti “lawan kata dari utara” atau "anti arctic". Arctic atau Arktik adalah sebutan untuk kutub utara (yang berupa lautan tertutup es), sehingga Antartika dengan mudah diasosiasikan ke kutub selatan, yang kebetulan berbentuk daratan besar (benua) dan tertutup es.


Pembuat peta berkebangsaan Scot, John George Bartholomew, diyakini sebagai orang pertama yang menggunakan istilah ini dalam peta-peta yang dibuatnya. Nama ini juga digunakan oleh Perancis sebelumnya, namun bukan merujuk kepada benua beku tersebut, melainkan untuk koloni Perancis di Brasil pada abad XVI, yang disebut France Antartique.

Captain James Cook ditugaskan mencari Terra Australis Incognita pada 1772. Kembali ke Inggris dengan peta pesisir timur Australia, cukup besar untuk disebut benua, malangnya dia ditolak oleh petinggi-petinggi kerajaan yang yakin bahwa daratan tersebut masih jauh ke selatan lagi. Maka, Cook pun berlayar lagi ke arah selatan, namun karena kehabisan perbekalan, dia memutuskan untuk membatalkan perjalanannya tersebut. Seandainya penjelajahan tersebut dilanjutkan, bisa jadi Antartika lah yang dinamai Australia. Orang pertama yang menemukan/melihat benua Antartika adalah Fabian Gottlieb von Bellingshausen pada 1820.

WILLIAM WHEWELL PENCETUS KATA ILMUWAN


William Whewell (1794-1866) adalah salah satu tokoh yang paling penting dan berpengaruh di abad kesembilan belas Inggris. Whewell, polymath, menulis secara ekstensif pada berbagai mata pelajaran, termasuk mekanika, mineralogi, geologi, astronomi, ekonomi politik, teologi, reformasi pendidikan, hukum internasional, dan arsitektur, serta karya-karya yang tetap paling terkenal saat ini dalam filsafat ilmu pengetahuan, sejarah ilmu pengetahuan, dan filsafat moral. Dia adalah salah satu anggota pendiri dan presiden dari Asosiasi Inggris untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan, sesama dari Royal Society, presiden Masyarakat Geologi, dan Master lama dari Trinity College, Cambridge.
Dalam waktu sendiri pengaruhnya diakui oleh para ilmuwan utama hari, seperti John Herschel, Charles Darwin, Charles Lyell dan Michael Faraday, yang sering beralih ke Whewell nasihat filosofis dan ilmiah, dan, menarik, untuk bantuan terminologis. Whewell menemukan istilah "anoda," "katoda," dan "ion" untuk Faraday. Menanggapi tantangan oleh penyair S.T. Coleridge pada 1833, Whewell menemukan kata bahasa Inggris "ilmuwan," sebelum jam ini hanya istilah yang digunakan adalah "filsuf alam" dan "manusia ilmu pengetahuan". Whewell sangat dipengaruhi oleh hubungannya dengan tiga dari teman-temannya di Cambridge: Charles Babbage, John Herschel, dan Richard Jones. Selama musim dingin 1812 dan musim semi 1813, empat bertemu untuk apa yang mereka sebut "Philosophical B" di mana mereka membahas induksi dan metode ilmiah, antara topik lainnya (lihat Snyder, 2011).

Whewell paling dikenal hari ini untuk karya besar tentang sejarah dan filsafat ilmu. Filsafat ilmu diserang oleh John Stuart Mill dalam System of Logic, menyebabkan perdebatan yang menarik dan bermanfaat antara mereka atas sifat penalaran induktif dalam ilmu pengetahuan, filsafat moral, dan ekonomi politik (untuk keterangan lebih lanjut perdebatan ini, lihat Snyder 2006). Hal ini dalam konteks perdebatan filsafat ilmu filsafat Whewell itu ditemukan kembali pada abad ke-20 oleh para kritikus positivisme logis. Dalam entri ini, kita akan fokus pada aspek yang paling penting filosofis karya Whewell ini: filsafat ilmu, termasuk pandangannya induksi, konfirmasi, dan kebenaran yang diperlukan; pandangannya tentang hubungan antara praktek ilmiah, sejarah ilmu pengetahuan, dan filsafat ilmu; dan filsafat moralnya. Kita akan menghabiskan sebagian besar waktu di pandangannya induksi, karena ini adalah bagian yang paling menarik dan penting filsafatnya serta yang paling disalahartikan.

Karena karyanya selama beberapa dasawarsa terakhir ini ilmuwan telah disanjung-sanjung oleh banyak orang sebagai penggerak utama abad kita yang penuh liku-liku. Bahwa usaha mereka penting hampir tidak ada yang menyangkalnya. Namun yang mengherankan ialah bahwa begitu sedikit diantara kita yang dapat memberi definisi tentang ilmuwan dan melukiskan ciri-ciri khasnya. Entah sebagai pribadi, entah sebagai ahli, sebagai orang yang terkenal di masyarakat atau sebagai gejala sosial, ilmuwan menantang setiap usaha menggambarkan tipenya. Beraneka ragamlah bentuk pemunculannya seperti misalnya sebagai sarjana luhur, pertapa yang menyendiri, visionar yang keranjingan, atau tukang yang bersimbah peluh. Sebagai pribadi ia manusia lemah seperti kita semua, namu sebagai anggota kelompok ia kerap kali nampak lebih besar daripada hidup sendiri.

Ilmuwan merupakan teka-teki bagi orang awam, antara lain karena ia termasuk orang baru bagi dunia orang awam. Sebelum Perang Dunia II ia hidup terutama dalam kalangan akademis. Bahkan dalam kalangan akademis identitas mereka sebagai golongan tersendiri baru diterima satu abad yang lalu. Meskipun aneh kedengarannya bagi kita sekarang, namun kata Inggris SCIENTIST (Ilmuwan) baru diciptakan pada tahun 1840. Penemunya adalah ahli sejarah dan filsafat dari Cambridge yaitu William Whewell. Ia memperkenalkan kata itu begini:Kita sangat memerlukan sebuah nama untuk melukiskan pengemban ilmu pada umumnya. Saya condong menyebutnya scientist.


Pengemban ilmu tertentu sudah memiliki nama khas jauh sebelum Whewell berpikir untuk mengumpulkan mereka di bawah satu atap. Ahli astronomi untuk pertama kali disebut dalam tulisan bahasa Inggris sebelum tahun 1400, ahli matematika beberapa puluh tahun kemudian. Ahli kimia, sebagai penyuling cairan, dipisahkan dari ahli alkimia pada tahun 1500-an. Zoologist (ahli zoologi) untuk mereka yang mempelajari dunia binatang dan botanist (ahli botani) bagi ahli tetumbuhan, dibentuk pada tahun 1600-an. Baru dua abad kemudian kedua-keduanya diberi sebutan biologist (ahli bologi) yang lebih luas lingkupnya. Geologist (ahli geologi) muncul pada tahun 1700-an. Demikianlah juga psychologist (ahli psikologi) untuk membedakan dokter badan dari dokter jiwa. Physicist (ahli fisika) diusulkan pada tahun 1840 oleh Whewell yang juga menemukan nama scientist(ilmuwan).

sensus moralis

Do we have a "sensus moralis" (SM)? Could not such a sense be publically testable; eg: Paul sees a murder and explains it to Peter. Both agree that it was wrong. Could this silence the ardent empiricists (by preventing them special-pleading with regards to the "five senses") and also the objectivists? Or is this just "inter-subjectivity?" But even if it is, does the SM provide for objective identification of moral principles?

Is the SM a gift from God, or the result of an evolutionary process? Is it in a symbiotic relationship along with intuition and reason, or is it intuition? What steps might we take to find out? Would a SM act most regularly as a survival mechanism, or is it more likely a moral mechanism (teleologically)? What constitutes a survival gene?

Walking a straight line requires at least three processes: two conscious - the use of muscles to move and reason to identify the line -- and one unconscious -- the body's natural balancing mechanisms. Is the identification of a moral truth similar? Perhaps, the SM identifies or presents the most basic moral truth to our consciousness unconsciously, and we then consciouslly reason to identify particular instances to which the moral principle applies. Eg, SM tells us justice (ie, the abstract) is a virtue, while our Reason tells us that stabbing a man for mere personal enjoyment (ie, the particular) is wrong.

...and so it goes...

Ayn Rand 'bridges'

Ayn Rand 'bridges' the gap between is and ought by denying that such a gap exists. This is a necessary step in her constructing a foundation for objectivist ethics. She proceeds (approximately) thusly:

1. If X's nature is Y, then X ought to strive to be Y.
1a. (If Man's nature is 'rational animal' then Man ought to be a 'rational animal').
2. X is Y.
2a. (Man's nature is 'rational animal').
3. Ergo, X ought to strive to be Y.
3a. (Ergo, Man ought to strive to be a 'rational animal').

The argument appears valid, but are the premises true? I'd like to present a possible counterexample:

Suppose X is a man and further suppose that 3a is true.

Suppose still further that technology is developed which allows X to shed his animal nature; perhaps, he is given the opportunity of having his brain placed in a mechanical body (most would hardly call this animal, but hey maybe so). This body would allow him to live indefinitely and thus to continue to pursue and preserve all that he values. Rand's argument would have all of her followers die.

Also, don't animals, by their nature, die, but posses a will to survive? Is it not also within the nature of an animal to live at all costs? Is the "survival modifier" stronger than the "rational modifier". When a situation arises in which elements of some entity's nature are in opposition, one would think that one of the elements would need to supercede the others. Certainly, there are situations where 'rational' and 'will to survive' would clash (eg, a boy who is starving to death and needs to steal food -- yes, he has begged and tried everything else).

But really, we need to discover whether premise 1 is true. I don't remember her spending much time defending it, but I will investigate it. As someone else -- A Fyfe -- pointed out, it almost seems as if Rand is attempting here to define ethics into existence.

- Copyright © Arga Blog's - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -